Monday, October 7, 2013

Kerudung-Hijab-Jilbab. Sekedar Style atau ...

Kalau ada pertanyaan, mana yang lebih penting untuk lebih dulu dikerudungi; kepala atau hati?
Jawaban yang (biasanya) dilontarkan adalah 'hati'.

Dengan berbagai macam alasan, yang salah satunya adalah: kalau hati kita sudah 'berkerudung', otomatis kepala kita akan 'terkerudungi'; tapi bila kepala/aurat kita yang berkerudung, belum tentu hati kita 'berkerudung' pula.

Setuju??

Waktu ayahanda dulu tanya: 'kamu ga pengen pake jilbab?' -- dalam hati aku menjawab: 'waduhh!!!'
Kenapa?
Simple reason: aku masih merasa kurang pantas pakai kerudung kalau sikap dan tingkah lakuku belum mencerminkan perilaku seorang muslimah yang baik. Meskipun sebenarnya dalam hati kecilku ada sedikit 'sentilan' yang suka mengingatkan: 'woiy, muslimah itu wajib berkerudung tauukk!'

Dan setiap ada hal-hal yang mengingatkan aku tentang kewajiban berkerudung itu, hati kecilku langsung bergolak: Jedug. Jedug. Jedug...

Aku pengin pake kerudung, tapi ga sekarang! - itu yang menggema di hati.
Terus kapan? -- Ga tauk!
Dosa loh -- Iya, ngerti!
Ya udah, buruan -- Ntar!
Nunggu apa? - Nunggu siap!
Kapan? - Uhmm.... Tauk deh!

Sampai waktu bunda bagi-bagiin kerudungnya ke orang-orang, aku panik: 'Mamaaa,... jangan! siapa tau ntar Ira pake...'
Bunda sumringah. 'Alhamdulillah. Kapan?' .... Tiiiitttt *bingung mo jawab apa, masak mo jawab 'ga tauk' lagii*.... Capek deehhh!!!!

Hingga tiba jualah saat hati mantap mengenakan kerudung. Tanpa ada unsur paksaan dari pihak manapun kecuali bener-bener karena Lillahi Ta'ala.
Satu-satunya yang jadi 'ganjalan' saat itu adalah ijin dari boss di kantor. Hlah?
Ya iya! Boss kan non-muslim, belum tentu ngijinin anak buahnya pake kerudung. Tapi karena emang udah mantep Lillahi Ta'ala, ya Bismillah. Kalau memang Allah kasih aku rejeki lewat kerja di kantor itu ya boss bakal ngijinin aku pake kerudung. Kalau ternyata ga diijinin ya resign, cari kerja di tempat laen yang bolehin karyawannya pake kerudung.

Dan waktu sabtu siang itu aku bilang ke boss: 'Pak, mulai minggu depan saya mau pake kerudung'
*Nekad. Pecat - Pecat deh Pak!!!*
Tapi jawaban ringan boss diluar dugaan: 'Ya udah. Wis mantep ta?'
*Walah! Tiwas siap-siap nata hati terima jawaban semacem: 'Waaduh, sorry ya Ir, gua ga bisa... bla bla bla....'
Selanjutnya boss malah tanya-tanya gimana prosesnya kok aku pengen pake kerudung.

Kembali ke alasan kenapa dulu aku nunda-nunda untuk memulai pakai kerudung:
Simple reason: aku masih merasa kurang pantas pakai kerudung kalau sikap dan tingkah lakuku belum mencerminkan perilaku seorang muslimah yang baik.

Sekarang udah pake kerudung. Berarti sikap dan tingkah laku udah mencerminkan perilaku seorang muslimah yang baik dong???

*Blushing* In Progress!!!!

Saturday, September 28, 2013

Belajar dari Pemulung


Ini cerita jaman perut masih buncit pas lagi hamil Izel:  jalan pagi selepas sholat Subuh --- seperti nasihat (hampir) semua orang --- supaya persalinan lancar.
Ada satu kejadian menarik suatu pagi. Tentang dua pemulung.
Flashback yaaah...
Dengan perut yang sudah teramat buncit, alhasil aku terpaksa jalan pelan-pelan. Alhasil juga, berkali-kali diduluin banyak orang yang juga lagi jalan --- termasuk pemulung perempuan yang usianya kira-kira 30-35 tahun.
Dari jarak kira-kira 5 meter sebelum gang kecil, aku ngliat pemulung itu mau belok. Tapi dia berhenti di mulut gang dan terlibat perbincangan dengan seseorang --- yang setelah aku berjalan mendekat, ternyata yang terlibat perbincangan dengan dia adalah seorang pemulung laki-laki berusia kira-kira 45-50 tahun.
Rupanya perempuan itu berniat mengais tempat sampah yang ada di gang tersebut. Tapi niat itu dia urungkan karena ternyata pemulung laki-laki itu sudah terlebih dulu mengais tempat sampah di sana.
Si pemulung laki-laki sebenarnya mau mengalah dengan menawarkan kesempatan pada perempuan itu untuk mengais 'rejeki' di tempat sampah yang sedang dia kais. Namun, pemulung perempuan itu menolak dengan halus dan hormat dengan mengatakan dia lebih baik mencari 'rejeki' di kampung sebelah.
Sempat terlibat perdebatan karena si pemulung laki-laki bersikeras 'menyerahkan rejeki'nya pada si pemulung perempuan. Dia menawarkan untuk bertukar tempat mencari 'rejeki'. Dia merasa kasihan jika si pemulung perempuan harus ke kampung sebelah --- yang artinya si pemulung perempuan itu harus berjalan memutar agak jauh menuju kesana. Namun pemulung perempuan itu lebih bersikeras lagi untuk tidak 'merebut rejeki' pemulung laki-laki itu.
Melewati mereka berdua, ada yang terlintas dalam kepala dan hatiku:
1. Benar kata orang-orang tua yang selalu menasihati anak-anaknya untuk selalu bangun pagi. Mereka bilang: "Bangun pagii,...biar rejeki kita ga dicaplok ayam!!!"
Note: seandainya pemulung perempuan itu datang lebih pagi, pasti dia yang lebih dulu punya kesempatan mengais tempat sampah itu. Sehingga dia tidak perlu cari tempat sampah di tempat lain yang lebih jauh.

2. Pemulung seperti mereka saja masih saling menghormati satu sama lain --- tidak serakah apalagi sikut-sikutan dalam mengais rejeki. Padahal di luar sana masih ada (bahkan mungkin banyak) yang meski sudah bergelimang harta tapi masih suka saling rebut menghalalkan segala cara untuk mendapatkan rejeki.

Pagi itu, aku belajar dari pemulung!

-|[]|-

Monday, August 26, 2013

Start on April and September

Rasanya bulan yang tidak akan terlupakan adalah April dan September.
Karena di bulan itu, aku harus memulai kehidupanku menyandang status baru!

April 2011 aku MULAI menyandang status sebagai CALON ISTRI
September 2011 aku MULAI menyandang status sebagai ISTRI
September 2012 aku MULAI menyandang status sebagai CALON IBU
April 2013 aku MULAI menyandang status sebagai IBU

Keempat status itu memiliki nilai dan rasa tersendiri. Namun, menjadi CALON IBU dan kemudian menjadi IBU mempunyai nilai dan rasa yang jauuuh lebih.... tak terkatakan!!!

Ketika aku menjadi CALON ISTRI
Aku bersyukur karena mendapati akhirnya Allah melengkapkan hidupku dengan mengirim seseorang yang akan menemani sisa umurku.

Ketika aku menjadi ISTRI
Aku mendapat banyak pembelajaran untuk semakin bisa mendewasakan diri dan bertoleransi.

Ketika aku menjadi CALON IBU
Aku terharu karena akhirnya Allah berkenan menitipkan kepercayaan padaku sekaligus melecutku lebih baik dalam menjalani hidup demi sebuah tujuan akhir di ujung nafas. 

Ketika aku menjadi IBU
Aku merasa hidupku semakin sempurna!

Semoga Allah tetap berkenan memberikan 'kejutan' yang bernilai hikmah.
Semoga aku senantiasa ikhlas dalam mengemban amanah.

 
 
:::
Allah kasih kejutan apa lagi ya September taon ini?
 Animated Emoticons


Friday, August 2, 2013

Walau Satu Ayat






Thanks to Yayan
yang udah bikin niy poster as reminder (especially) for me  untuk selalu nyempetin:
Walau Satu Ayat
 
 


Thursday, April 11, 2013

Mystery of 'Ira'

Kali ini, ijinin aku cerita hal yang rada misterius dikit yaa... Dua kisah yang sampe sekarang ga bisa aku nalar.
Kisah #1 terjadi kira-kira duapuluh taon yl, sementara kisah #2 terjadi kira-kira dua taon yl.

Kisah #1
Berawal dari rasa kangen pengen nelepon temen lama - namanya Aan. Tapi baru aja aku melangkah menuju ke arah meja telepon, teleponnya berdering.
Dan surprise karena ternyata yang nelepon adalah Aan!

Setelah say hallo, aku tanya maksud Aan nelepon aku. Tapi Aan malah balik tanya,...

Aan: Lah, aku justru mo tanya, ngapain kamu telepon aku?
Aku: [nada heran] Loh?? aku emang tadi tu pengen nelepon kamu, An. Tapi aku baru aja jalan menuju ke arah telepon. Blom sempet telepon!
Aan: Hmm?? Tapi tadi tu ada yang nelepon ke rumah. Yang terima pembantuku di dapur. Yang nelepon ngaku namanya Ira dan cari aku. Nah, aku kan juga angkat telepon dari ruang laen; Begitu tau dari Ira, aku suruh pembantuku nutup telepon yang di dapur dan langsung nyapa kamu. Tapi baru aku sapa, 'Ya Ier?' eh, teleponnya keputus. Makanya aku telepon kamu balik!
Aku: [masih belom ngeh] Dari Ira yang laen kali!
Aan: [mule penasaran] Iera! seumur-umur aku punya temen yang namanya Ira tu ya cuma kamu doang! Lagian kita udah temenan lama masa siy aku ga kenal suara kamu. Suara Ira yang nelepon tadi itu suara kamu!!!
Aku: [bengong] Nah trus? Siapa dong tu yang telepon??? Sumpah bukan aku!!!
Aku + Aan: ...

Sampe sekarang blom ketauan siapa Ira - si penelepon misterius itu!

Kisah #2
Pak Boss sebelum pergi ninggalin kantor, pesen kalo ntar bakal ada telepon dari bank yang nanyain beberapa pertanyaan terkait dengan pengajuan kreditnya.
Siangnya waktu balik kantor, pak Boss langsung bilang kalo dia udah dapet konfirmasi dari bank bahwa pihak bank udah nelepon aku dan data yang diperluin udah lengkap.
Aku jelas aja heran, soalnya aku ga ngrasa pernah nerima telepon dari bank terkait pinjaman kredit itu. Jadi, pak Boss langsung kontak pihak bank untuk mastiin konfirmasi yang tadi dia terima.

Beberapa menit pak Boss terlibat pembicaraan dengan pihak bank.

Sekali lagi pihak bank menyatakan konfirmasi, bahwa mereka udah telepon ke kantor menanyakan data yang mereka butuhin. Dan penerima telepon itu bernama Ira!!!

Hiyaaa...

Aku melongo. Pak Boss bengong. Tapi aku nyoba berpikir jernih. Nyoba cari kemungkinan kira-kira siapa yang terima telepon itu. Aku sampein pendapatku ke pak Boss, siapa tau yang terima telepon itu kakak pak Boss ato keponakan pak Boss yang notabene adalah cewek laen selaen aku di kantor. Tapi waktu pak Boss nanya ke mereka, mereka jawab kalo mereka juga ga terima tu telepon.

Kejadian aneh itu terulang!!!!

Siapa yang terima tu telepon dan ngaku bernama Ira?? 'Ira' yang samakah dengan 'Ira' duapuluh taon yang lalu?? Entah!!!


:|:|:
 
...


Friday, April 5, 2013

C-Mail (Conventional Mail)

Tiba-tiba dari mulut gang muncul sesosok laki-laki bersepeda motor pake jaket warna orange!


Orange?! Weits!!! Langsung aja yang terlintas: PAK POS??
Walah! Udah bertaon-taon rasanya ga ngliat ada Pak Pos berkeliaran!

Hehehe, jadi keinget masa-masa aktif koresponden pake jasa Pos. Ga kaya sekarang yang udah makin canggih karena teknologi yang bernama handphone dan internet: ada sms, email, facebook, twitter, dsb.
Sekarang mo kirim kabar atau tanya kabar ke seseorang di belahan bumi lain aja udah ga perlu pake lama dan ga perlu pake susah. Istilahnya: tinggal pencet!!!
Dulu? Bwehh!!! Boro-boro!!

Tapi menurut aku pribadi yaa, dapet surat via pos tuh ada sensasi tersendiri deh.
Dari mule perasaan excited saat tau nama kita yang tertera di amplop surat;  Perasaan curious bin penasaran dari siapa tu surat (andai pengirim ga nyantumin namanya di balik amplop); Perasaan pengen cepet-cepet buka tu amplop dan lipatan kertas suratnya untuk tau isi surat itu...
Semua perasaan itu ga aku rasain saat terima electronic mail ato email.

Beda aja gitu!
Tau inbox kita ada email -- yang langsung bisa kita ketahui dari siapa melalui kolom 'From' dan tinggal klik untuk bisa baca isinya -- dengan kita mesti nglongok dulu ke kotak surat di depan rumah dan nemuin ada sepucuk surat yang OMG ternyata buat kita... wuiihh!!!! [kok aku jadi kangen saat-saat itu yaaahh... *melow deh! huihi...!]

Salah satu yang juga bikin aku berasa lebih sensasional nerima surat adalah karena surat-surat jaman dulu tu ditulis tangan! Kesannya pribadi banget gitu, bayangin si pengirim nulis baris per baris buat kita. Trus kalo ada isi surat yang salah dan ga sesuai dengan maksudnya, tu kertas surat diremet-remet abis -- dibuang -- dan dia mulai lagi nulis tu surat dari awal: Halo Iera...

Sekarang?? Uhm, rasanya kita lebih nyaman pencet tuts keyboard ato keypad daripada harus nulis ya?. Ngaku deh! Nulis tangan tu jadi berasa ribet ya gak?! Baru nulis sebaris aja udah cape!  Dan itu bikin tulisan kita makin kesini makin ga kebaca cos kita nulisnya jadi asal-asalan.

Anyway, aku cuma mikir; anak-anak jaman sekarang -- yang notabene tumbuh di era internet dan gadget -- apa pernah diajarin and ngrasain kirim surat pake cmail ya?
: biar mereka kenal ma kantor pos, perangko, dan ngrasain sensasinya dapet surat yang dikirim secara konvensional!!


-:::-
 
f l a s h b a c k




Monday, February 25, 2013

Ketika Allah 'Mendengar' #1



Iera-kecil memandang nanar ke patung lilin berbentuk putri duyung pemberian bunda. Patung lilin itu sangat cantik. Bunda membelinya dan memberikan pada dia kurang dari sejam yang lalu. Dan kini, patung lilin cantik itu telah terbelah menjadi dua. Mangkok gelas berisi air yang disiapkan bunda untuk tempat berenang putri duyung itu kini dihuni oleh "dua benda": (1) separuh badan seorang putri yang jelita dan (2) sepotong ekor ikan.

Di tengah nanar dan ketakutan-bunda-akan-memarahinya -- Iera kecil teringat ajaran bunda bahwa Allah maha mengabulkan doa. Maka tangan mungil Iera kecil menengadah dan mulutnya mulai melantunkan doa: 'Ya Allah, tolong kirimkan malaikat untuk betulin putri duyung Iera yaa...'

Tapi Allah tak kunjung mengirim malaikatNya hingga kemudian bunda mengetahui bahwa putri duyung itu telah terbelah. Iera kecil menggigit bibir siap menghadapi kemarahan bunda. Namun ternyata bunda tidak marah dan malah justru membelai rambutnya.
: bunda memaklumi kerentanan patung lilin itu.

Saat itu, Iera kecil belum menyadari bahwa sebenarnya Allah telah mengirim malaikatNya. Namun malaikat itu dikirim Allah bukan untuk membetulkan putri duyungnya, tapi untuk mendinginkan hati bunda agar bunda tidak marah.


Iera-remaja berkutat dengan diktat kuliah malam itu. Mencoba mengerti dan memahami apa yang tengah dibacanya. Namun mendadak Iera remaja merasa kepalanya sakit luar biasa. Di tengah kesakitan itu dia mengucap sebaris doa: 'Ya Allah, Iera besok UTS, kalau Engkau memang menghendaki Iera sakit, sakitnya ditunda setelah UTSnya selesai seminggu lagi yaa...'
Maha besar Allah yang selalu mendengar doa. Sakit itu lenyap seketika. Maka Iera remaja bisa meneruskan belajarnya untuk menghadapi ujian esok hari.

Seminggu berselang. UTS berakhir hari itu. Iera remaja mengakhiri harinya dengan bersantai sebab tak lagi harus berkutat belajar. Ketika badan penat sudah siap merebah menjemput gelap, Iera remaja merasa perutnya melilit. Sakitnya membuat dia tak bisa memejamkan mata. Segala cara dicobanya untuk mengurangi rasa sakit; namun sebanyak cara yang dicobanya itu sia-sia.
Kantuk yang menyerang tak terjawab oleh lelap karena sakit yang teramat sangat.

Pukul tiga dini hari. Subuh hampir di depan mata. Dalam lelahnya Iera remaja memohon: 'Ya Allah, Iera ngantuk. Iera pengen bobo sebentaaaar aja tanpa ngrasa sakit... Please Ya Allah...'
Tiba-tiba saja Iera remaja merasa tak ada lagi yang melilit perutnya. Maka terlelaplah dia.
Lima belas menit kemudian, Iera remaja terjaga. Sakit itu kembali menyerang. Allah hanya memberinya waktu lima belas menit untuk lelap tanpa merasakan sakit. Dalam kesadaran yang mulai pulih Iera remaja berujar: 'Ya Allah,... ini mah terlalu sebentaaarr...'

Saat itu, Iera remaja menyadari bahwa Allah Maha Mendengar dan Maha Mengabulkan!!!

 
|[]|

Monday, January 21, 2013

Bahagia yang Kukenang



Pagi ini, aku mengapresiasi sebuah status di satu jejaring sosial yang menurutku sangat menyentuh.
--- sebab, ada pesan yang meresap dalam setiap kalimatnya.

Status itu:

"Aku belajar merasakan bahagia...
Yang mungkin tidak abadi, tapi nyata, dan aku tidak meminjamnya dari siapapun...
Bahagia, pemberianmu untukku...
Terima kasih, karena aku bisa mengenangnya..."


Animated Emoticons

Mungkin bagi sebagian orang, status itu hanya sebuah rangkaian kalimat yang tak bermakna.
Tapi tidak menurut si penulis. Juga tidak menurutku.
Mengapa?

Aku coba ulas tiap baris kalimatnya dalam persepsiku:

Aku belajar merasakan bahagia
:  Semua orang di dunia ini pasti ingin merasa bahagia. Dan belajar merasakan bahagia adalah sebuah proses yang sangat menakjubkan.

Yang mungkin tidak abadi, tapi nyata, dan aku tidak meminjamnya dari siapapun...
:  Tidak ada yang abadi di dunia ini selain perubahan. Tapi ketidakabadian sebuah rasa bahagia bukan suatu hal yang patut disesalkan; apalagi jika kebahagiaan itu sangat nyata adanya. Dan sebuah bahagia yang menurut kita nyata, akan membuat kita merasa bahwa kita berhak secara mutlak memiliki kebahagiaan itu. Bahagia itu, adalah milik kita -- yang tidak kita pinjam dari siapapun!

Bahagia, pemberianmu untukku...
:  Pada kenyataannya, memang tidak semua orang bisa benar-benar merasakan bahagia. Manusia tidak pernah merasa puas bukan? Segala nikmat yang telah terberkahkan buat kita, kadang masih saja kita rasa kurang. Kita sering lupa, bahwa sebenarnya, bahagia sudah ada dalam hati masing-masing kita manusia -- yang merupakan anugrah dari Allah SWT. Tinggal bisakah kita menemukan untuk kemudian merasakan kebahagiaan itu?
Namun saat minimnya rasa syukur atas nikmat Allah merajai hati kita hingga kita tidak menemukan bahagia dalam hati kita sendiri -- dan lantas ada seseorang menuntun kita menemukan dan merasakan bahagia itu;-- wajar kiranya jika kita kemudian mengucap:

Terima kasih, karena aku bisa mengenangnya...
:  Dari ulasan kalimat-kalimat sebelumnya, bisa disimpulkan bahwa aku merupakan salah seseorang yang pernah merasakan pemberian bahagia dari orang lain. Sebuah bentuk bahagia yang hanya sesaat namun benar-benar aku miliki karena sangat nyata dan membuatku selalu tersenyum kala mengenangnya.
Dan kalimat terakhir di status inilah yang membuatku tersentak. Sebab, aku menyadari satu hal, bahwa aku belum pernah mengucapkan terima kasih pada orang-orang yang telah memberiku kenangan kebahagiaan [*sigh* ... sepertinya, sifat lupa manusia memang tak terhindarkan #ngebeladiri:D#]



::|[]|::
 

...thanks for reminding...

Saturday, January 19, 2013

Dear Diary,...



"Dear Diary: Tadi pagi aku bertemu dengan pria yang akan menikah denganku."

Kalimat itu ditulis oleh Leslie Stewart --- tokoh utama dalam novel The Best Laid Plans (Rencana Paling Sempurna) karya Sidney Sheldon.

Kalimat yang nyaris serupa pernah aku tulis ketika aku bertemu dengan seseorang yang dulu aku harapkan menjadi pendampingku --- seseorang yang aku yakini bisa membuat hidupku menjadi semakin utuh.
      ,... dan seperti judul dalam novel itu, aku mulai membangun sebuah rencana [yang menurutku] paling sempurna untuk bisa mewujudkan harapanku.

Namun kenyataan tidak berpihak.
Rencana yang telah aku bangun dengan sebuah keyakinan itu lantak oleh rencana lain.
Rencana lain yang tidak bisa dielakkan oleh siapapun dan apapun.
Rencana lain yang lebih berkuasa,--- yang paling berkuasa!
Rencana lain yang membuatku terpaksa harus melebur semua harapan.
Mengharuskan aku untuk menerima kenyataan bahwa bintangku hilang!

Kemudian, kalimat serupa seperti,

"Dear Diary: Tadi pagi aku bertemu dengan pria yang akan menikah denganku."

,... tak pernah lagi aku tulis.

Dalam terpurukku, aku merasa dunia begitu senyap. Tak ada lagi senandung. Tak ada lagi riuhnya rindu. Yang aku kenal hanya mendung!
Hingga kemudian aku meneguk sebuah madu; ...
["... karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak" -- sepenggal arti dari QS. An-Nissa:19]



:[]:
 
... tetaplah menjadi bintang di langit ...

Thursday, January 3, 2013

2 0 1 3 (Jeng!Jeng!)

Crazy Emoticons

Hepi Nyu Yeerrr efribadee.... KIAMAT UDAH LEWAAATTT!!!!
[*nyengir lebar* sisa sindrom 'kasak-kusuk' kabar kiamat yang jatuh hari Jumat tanggal 21 Desember 2012 kmaren]

Alhamdulillah...
Artinya kita masih punya kesempatan memperbaiki diri - mempertebal iman - memperbanyak ibadah!

Asseeekkk...
Crazy Emoticons

Tapi, kita mesti nyadar kalo tanda-tanda kiamat udah di depan mata.
Simak yuk hasil copas dari blog tetangga (http://misteridunia.wordpress.com/2011/10/07/tanda-tanda-kiamat-menurut-islam/) tentang 10 tanda kiamat menurut Islam...

Tanda-tanda qiamat yang besar-besar, akan terjadi di saat hampir tibanya hari qiamat. Sepuluh tanda itu ialah: 
  1. Dukhan (asap) yang akan keluar dan mengakibatkan penyakit yang seperti selsema di kalangan orang-orang yang beriman dan akan mematikan semua orang kafir.
  2. Dajjal yang akan membawa fitnah besar yang akan meragut keimanan, hinggakan ramai orang yang akan terpedaya dengan seruannya.
  3. Dabbah-Binatang besar yang keluar berhampiran Bukit Shafa di Mekah yang akan bercakap bahawa manusia tidak beriman lagi kepada Allah swt.
  4. Matahari akan terbit dari tempat tenggelamnya. Maka pada saat itu Allah swt. tidak lagi menerima iman orang kafir dan tidak menerima taubat daripada orang yang berdosa.
  5. Turunnya Nabi Isa alaihissalam ke permukaan bumi ini. Beliau akan mendukung pemerintahan Imam Mahadi yang berdaulat pada masa itu dan beliau akan mematahkan segala salib yang dibuat oleb orang-orang Kristian dan beliau juga yang akan membunuh Dajjal.
  6. Keluarnya bangsa Ya’juj dan Ma’juj yang akan membuat kerusakan dipermukaan bumi ini, iaitu apabila mereka berjaya menghancurkan dinding yang dibuat dari besi bercampur tembaga yang telah didirikan oleh Zul Qarnain bersama dengan pembantu-pembantunya pada zaman dahulu.
  7. Gempa bumi di Timur.. Bisa jadi ini mengacu kepada gempa di China, Tsunami di Aceh.
  8. Gempa bumi di Barat. Bisa jadi ini akan terjadi di daerah Mexico, Argentina, Brazilia dan negara-negara Amerika Latin
  9. Gempa bumi di Semenanjung Arab.. Kemungkinan kasus longsor di Mesir sebagai pembukanya.
  10. Api besar yang akan menghalau manusia menuju ke Padang Mahsyar. Api itu akan bermula dari arah negeri Yaman. (Apa ini bahaya Nuklir?)


Crazy Emoticons

[*hoaaaaaaaa* kira-kira, kapan ya kiamat yang sbenernya dateng????]


Crazy Emoticons

[*weng-weng-weng* kira-kira, aku bisa nemuin pintu surga ga ya ntar???]