Friday, October 22, 2010

Dongeng Indah Ayahanda #1

        Dahulu kala, tersebutlah sebuah kerajaan yang sangat termasyhur.

Kerajaan tersebut dipimpin oleh seorang raja yang sangat disegani. Dia memiliki kesaktian dan ilmu perang luar biasa. Karena kesaktian dan ilmu perangnya itulah, - yang juga disertai dengan prajurit-prajurit terlatih yang mendukungnya, - wilayah kekuasan kerajaan tersebut semakin luas dari waktu ke waktu.

Sang Raja begitu bangga dengan kekuasaan yang dimilikinya. Kebanggaan itu diwujudkan dengan membangun istana yang besar, indah dan megah di setiap wilayah baru yang berhasil dikuasainya. Tidak ada istana dari kerajaan lain yang bisa menandingi keindahan dan kemegahan istana-istana Sang Raja.

        Sang Raja memiliki tiga orang putri yang jelita dan sangat menyayangi ketiganya. Suatu ketika dia memanggil ketiga putrinya dan memberikan pertanyaan yang sama:
"Ayahanda sangat menyayangi kamu melebihi apapun di dunia ini. Seberapa besar balasan rasa sayangmu pada Ayahanda?"

Putri pertama menjawab: "Hamba Ayahanda. Cinta hamba kepada Ayahanda seluas wilayah kekuasaan Ayahanda"
        Sang Raja tersenyum puas.

Jawaban putri kedua pun tak kalah memuaskan Sang Raja.
Karena jawaban putri kedua adalah: "Hamba mencintai Ayahanda sebanyak istana Ayahanda yang indah dan megah"

Tiba giliran putri ketiga harus menjawab pertanyaan itu.
Berbeda dengan kedua kakaknya. Putri ketiga menjawab pertanyaan Sang Raja dengan jawaban yang sungguh tak terduga: "Segaram Ayahanda,..."

        Sang Raja murka!
Tiada ampun bagi seorang putri yang berani menghina Sang Raja penuh kuasa. Lantas diusirnya putri ketiga sebagai bentuk luapan amarahnya.




        TAHUN BERGANTI.

Sang Raja semakin renta. Kesaktian dan kekuatan yang dimilikinya memudar sudah,
        : kalah oleh waktu.

Merasa sudah tiba saatnya kedudukan Sang Raja digantikan, kedua putri Sang Raja mengambil alih kekuasaan kerajaan.
Seperti bentuk kasih sayang yang mereka tunjukkan beberapa tahun silam untuk menggambarkan besar cinta mereka pada Sang Raja, maka putri pertama mengambil alih seluruh kekuasaan Sang Raja, sementara putri kedua mengambil alih seluruh istana yang ada.

Dan karena dianggap sudah tidak berguna, Sang Raja diperlakukan semena-mena oleh kedua putrinya. Tak ada lagi kasih dan hormat yang selama ini mereka tunjukkan.
        ...
        Perih.
        Sang Raja merasa tersingkir dan memutuskan untuk meninggalkan istana.


Break dulu yaa, dilanjutin ntar...

 

No comments:

Post a Comment